7 Mitos Tentang Baterai Laptop yang Masih Banyak Dipercaya

Di dunia teknologi, khususnya soal laptop, tetep ada juga itu namanya mitos; apalagi soal baterai. Ada yang bilang baterai laptop harus habis dulu baru diisi ulang, ada juga yang menyarankan untuk cabut charger segera setelah baterai penuh. Walaupun maksudnya baik, mitos-mitos ini sering kali bikin bingung, bahkan malah merusak perangkat.

Faktanya, laptop modern memiliki teknologi canggih yang dirancang untuk melindungi baterainya dari kerusakan akibat penggunaan yang salah. Sayangnya, banyak orang masih terjebak dalam informasi lama atau salah kaprah yang diwariskan dari generasi ke generasi, udah kayak warisan.

Nah, artikel UrbanIdea ini bakal mengupas tuntas mitos-mitos tersebut, menjelaskan faktanya, dan memberikan tips praktis untuk merawat baterai laptop agar tetap awet dan tahan lama.

Baca juga: Begini Cara Cek Spesifikasi Layar Laptop

Mitos Umum Tentang Baterai Laptop

cara setting baterai laptop 80 persen maksimal saat diisi ulang

Baterai adalah salah satu komponen paling penting di laptop, tapi juga yang paling rumit. Banyak pengguna yang tidak paham cara kerjanya, sehingga informasi yang salah mudah menyebar. Selain itu, teknologi baterai terus berkembang. Cara merawat baterai model lama sering kali tidak relevan dengan perangkat baru.

Laptop saat ini umumnya menggunakan baterai lithium-ion atau lithium-polymer. Kedua jenis ini berbeda dari baterai model lama yang terbuat dari nikel-kadmium (NiCd) atau nikel-logam hidrida (NiMH), yang memang punya karakteristik berbeda. Itulah sebabnya, informasi yang dulu berlaku, sekarang bisa jadi malah salah.

1. “Jangan Pakai Laptop Sambil Dicharge”

Ini salah satu mitos paling populer. Banyak yang percaya bahwa memakai laptop sambil mengisi daya akan merusak baterai atau membuatnya “bocor.” Padahal, laptop modern memiliki sistem pengisian cerdas yang memutus aliran listrik ke baterai setelah penuh.

Ketika kamu memakai laptop sambil di-charge, daya yang masuk ke laptop lebih banyak digunakan untuk mengoperasikan perangkat, bukan mengisi baterai. Jadi, kamu tidak perlu khawatir baterai akan cepat rusak karena hal ini. Namun, tetap penting untuk memastikan laptop tidak terlalu panas, karena suhu yang tinggi memang bisa mempercepat degradasi baterai.

Baca juga: Rekomendasi Laptop yang Bagus untuk Pelajar di 2025

2. “Habisin Baterai Sampai Nol Baru Dicharge Lagi”

Mitos ini berasal dari era baterai model lama seperti NiCd atau NiMH, yang memiliki “efek memori.” Pada baterai jenis itu, jika kamu mengisi daya sebelum baterai habis total, kapasitas maksimalnya bisa menurun.

Namun, baterai lithium-ion yang digunakan di laptop modern tidak memiliki masalah ini. Bahkan, sering menghabiskan daya baterai hingga nol justru bisa merusak sel baterai dan memperpendek umurnya. Idealnya, kamu sebaiknya mengisi daya saat baterai berada di kisaran 20-30%.

3. “Cabut Charger Kalau Sudah 100%”

Banyak orang percaya bahwa membiarkan laptop tetap di-charge setelah penuh bisa merusak baterai. Faktanya, laptop modern sudah dilengkapi fitur untuk menghentikan pengisian daya ketika baterai mencapai 100%.

Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan: suhu. Membiarkan laptop tetap terhubung ke charger di lingkungan yang panas bisa mempercepat degradasi baterai. Jadi, meskipun kamu tidak perlu buru-buru mencabut charger, pastikan laptopmu tidak kepanasan.

Baca juga: Begini Cara Membatasi Charge Baterai Laptop di 80%

4. “Mode Battery Saver Selalu Wajib Digunakan”

Mode battery saver memang bermanfaat, terutama jika kamu ingin memperpanjang waktu penggunaan laptop saat tidak ada colokan listrik di dekatmu. Tapi, ini bukan berarti mode ini harus digunakan terus-menerus.

Mode battery saver biasanya membatasi performa laptop dengan cara menurunkan kecerahan layar, mengurangi aktivitas latar belakang, dan memperlambat prosesor. Kalau kamu butuh performa maksimal, misalnya untuk bekerja atau bermain game, sebaiknya mode ini dimatikan.

5. Overcharging Tidak Sebahaya yang Dikira

Salah satu ketakutan terbesar pengguna laptop adalah overcharging. Untungnya, laptop modern dirancang dengan sistem pintar yang bisa menghentikan pengisian daya saat baterai penuh. Aliran listrik akan dialihkan untuk langsung menjalankan laptop, tanpa melewati baterai.

Namun, overcharging bisa menjadi masalah jika laptopmu terlalu panas. Panas adalah musuh utama baterai lithium-ion. Oleh karena itu, gunakan laptop di tempat yang sejuk dan hindari penggunaan berat saat sedang mengisi daya.

6. Pengaruh Suhu Terhadap Umur Baterai

Suhu memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan baterai. Baterai laptop paling nyaman digunakan pada suhu ruangan, yaitu sekitar 20-25°C. Jika suhunya terlalu panas, reaksi kimia di dalam baterai akan berjalan lebih cepat, sehingga memperpendek umur sel baterai.

Sebaliknya, suhu yang terlalu dingin juga tidak baik, karena bisa membuat baterai sulit untuk mengisi daya. Jadi, hindari meletakkan laptop di tempat yang ekstrem suhunya, seperti di dalam mobil yang terparkir di bawah sinar matahari langsung.

7. Siklus Pengisian dan Umur Baterai

Setiap baterai memiliki umur yang diukur dalam siklus pengisian. Satu siklus dihitung setiap kali kamu mengisi daya dari 0% hingga 100%. Namun, ini tidak berarti kamu harus menghabiskan baterai dulu sebelum mengisi daya.

Mengisi daya secara parsial, misalnya dari 30% ke 80%, sebenarnya lebih baik untuk kesehatan baterai daripada sering mengisi dari kosong ke penuh. Dengan cara ini, kamu bisa memperpanjang umur baterai dan menjaga kapasitasnya tetap optimal.

Baca juga: Cara Menonaktifkan Touchpad Laptop Windows dan MacBook

Cara Merawat Baterai Laptop Supaya Awet

Hindari Baterai Laptop Kosong Total

Jangan biarkan laptopmu mati total terlalu sering. Baterai lithium-ion tidak dirancang untuk habis sampai nol secara terus-menerus. Usahakan untuk segera mengisi daya ketika level baterai berada di bawah 20%.

Gunakan Charger Original

Charger bawaan pabrik dirancang khusus untuk laptopmu. Menggunakan charger palsu atau yang tidak sesuai spesifikasi bisa merusak baterai dan bahkan membahayakan keamanan.

Jangan Biarin Laptop Terlalu Panas

Gunakan cooling pad atau pastikan laptop memiliki sirkulasi udara yang baik saat digunakan. Jangan pernah menggunakan laptop di atas kasur atau bantal yang bisa menghalangi aliran udara.

Baca juga: Rekomendasi Laptop Cooling Pad Terbaik

Update Software Secara Berkala

Pembaruan software sering kali mencakup perbaikan pada sistem manajemen daya. Dengan menjaga sistem operasi dan driver tetap up to date, kamu bisa memastikan laptopmu bekerja lebih efisien dalam mengatur penggunaan daya.

Selengkapnya: Cara Merawat Laptop Supaya Awet dan Nggak Cepat Rusak

Kesimpulan

Mitos tentang baterai laptop sering kali berasal dari informasi lama yang tidak relevan dengan teknologi modern. Dengan memahami cara kerja baterai lithium-ion dan mengetahui fakta-fakta penting seputar penggunaannya, kamu bisa menjaga kesehatan baterai laptopmu lebih lama.

Ingat, baterai yang awet bukan cuma soal menghindari mitos, tapi juga soal menjaga suhu, menggunakan perangkat dengan benar, dan memahami kebutuhannya. Jadi, yuk mulai rawat baterai laptopmu dengan cara yang benar!

FAQ

Apakah memakai laptop sambil di-charge aman?

Ya, aman. Laptop modern dirancang untuk mengalihkan aliran listrik langsung ke sistem, bukan ke baterai, saat baterai sudah penuh.

Apakah harus mengisi daya sampai penuh?

Tidak selalu. Mengisi daya hingga 80% sebenarnya lebih baik untuk memperpanjang umur baterai.

Kenapa baterai laptop cepat habis?

Beberapa faktor bisa bikin baterai laptop cepat habis, seperti penggunaan berat, suhu yang tinggi, atau kapasitas baterai yang sudah menurun karena usia.

Apa yang harus dilakukan jika baterai sering cepat habis?

Periksa kondisi baterai menggunakan software bawaan, kurangi penggunaan berat, dan pastikan laptop tidak terlalu panas.

Apakah mode battery saver harus selalu diaktifkan?

Tidak. Gunakan mode ini hanya jika kamu ingin menghemat daya dalam situasi tertentu.

Bagaimana cara tahu baterai laptop sudah rusak?

Baterai yang rusak biasanya cepat habis, tidak mengisi daya dengan baik, atau membuat laptop mati mendadak meskipun indikator baterai masih penuh.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!