Singkatan dari “Transport Layer Security.” TLS adalah teknologi enkripsi data yang menyediakan transfer data yang aman.
Itu mengenkripsi (atau merebut) semua data yang dikirim dari satu sistem ke sistem lainnya.
Setiap pihak ketiga yang mencoba “menguping” pada transfer tidak akan dapat mengenali data.
TLS dapat mengenkripsi transfer data melalui jaringan apa pun, dari jaringan area lokal kecil ke Internet.
Amankan situs web, misalnya, gunakan TLS untuk mengirimkan konten situs web melalui HTTPS.
Protokol email, seperti IMAP dan SMTP, juga mendukung TLS.
Protokol yang aman biasanya membutuhkan nomor port yang berbeda dari rekan-rekan mereka yang tidak aman.
Di bawah ini adalah port standar non-aman dan aman (TLS) untuk koneksi web dan email: TLS adalah penerus SSL, atau lapisan soket aman.
Itu diperkenalkan pada tahun 1999 sebagai cara yang lebih aman untuk mengenkripsi transfer data.
TLS 1.0 dan 1.1 (diperkenalkan pada tahun 2006) kompatibel dengan SSL.
Meskipun ini menyederhanakan proses transisi, ia juga mengganggu keamanan, karena memungkinkan sistem untuk menggunakan opsi SSL yang kurang aman.
Pada 2008, TLS 1.2 menghilangkan kompatibilitas mundur dengan SSL.
Ini juga menggantikan algoritma enkripsi MD5-SHA-1 dengan enkripsi SHA-256 yang lebih kuat.
TLS 1.3, diperkenalkan pada tahun 2018, menambahkan beberapa peningkatan keamanan tambahan.
Catatan: Pada tahun 2020, “SSL” masih merupakan cara yang dapat diterima untuk merujuk ke koneksi yang aman, bahkan jika mereka menggunakan TLS.
Misalnya, banyak admin jaringan dan server mengatakan “SSL” saat berbicara tentang koneksi aman yang menggunakan TLS.
Selain itu, sertifikat aman masih disebut “sertifikat SSL,” meskipun sebagian besar beroperasi melalui TLS.